Author: Echa aka Choi Hyo Joo
Twit: @Echa407
Cast :
Main:
-Lee Donghae
-Cho Kyuhyun
-Choi Hyo Joo
Support:
-Kim Soo Ae
-Nichkhun
-Park Han ni
-Lee Hyuk Jae aka Eunhyuk
-Other Cast you can find it by yourself
Genre: Friendship, motivation, dll
Length: Series
annyeong..
kali ini aku bawa lanjutan dari ff-ku... haaa semoga ga kelamaan yah...
ayoooo silahkan dibaca readers... tebar kiss bareng siwon :* :* :*
Okeee… now… lets reading and have fun :D
PLEASE RCL (READ, COMENT, LIKE)
*part sebelumnya..
Author POV
`niga animyeon andwae’
`neo eobsin nan andwae’
`na ireoke haru handareul tto illyeoneul’
`na apado joha’
`nae mam dachyeodo joha nan’
……………………………………………………
Seorang
namja tengah asyik memainkan gitarnya dan melantunkan bait demi bait
lirik lagu ditengah jalan. Dengan gaya cool-nya ia mampu menghipnotis
orang yang berlalu lalang dijalan itu yang kebanyakan yeoja. Suaranya
yang merdu mampu menyejukkan suasana malam dipinggiran kota seoul
tersebut.
part 2..
Author POV
“Gamsahamnida… “ ucap
seorang namja sambil menundukkan badannya setelah selesai menyanyikan
sebuah lagu. Riuh tepuk tangan dari orang-orang yang menikmati lantunan
suaranya pun menggema. Kemudian terdengar suara jeritan dari beberapa
yeoja yang tak hentinya meneriakkan sebuah nama.
“CHO KYUHYUN… AAAAAHHHHH… OPPA SARANGHAEYO…” teriak para yeoja yang rata-rata masih remaja itu.
Kemudian
namja itu dengan santainya berjalan diantara kerumunan yeoja yang
mengaguminya. Ia hanya melayangkan senyum kecilnya dan segera menaiki
motor besarnya.
“Heran sekali. Mengapa mereka seperti melihat
seorang pangeran?” ucap Kyuhyun yang tengah mengendarai motornya. Ia
menembus dinginnya angin malam kota Seoul dan kembali ke asrama.
Hyo Joo POV
Aku
merebahkan tubuhku yang terasa sangat berat. Aku benar-benar kelelahan.
Kalau saja hari ini aku tidak mengalami hal tadi, mungkin aku sudah
bersantai dirumah sambil mendengarkan lagu favoritku. Aku kini sudah
terbiasa dengan lagu-lagu berbahasa korea. Dan aku sudah mempunyai grup
idolaku sendiri, yaitu Super Junior. Dan sekarang aku mulai memutar lagu
yang berjudul `Memories’. Lagu ini sangat cocok untuk perasaanku
terhadap mantan pacarku, Nichkhun.
Aku terpikir kembali dengan
kenangan ketika aku bersama Nichkhun. Segalanya terasa indah. Tak
kusangka ia akan mengakhiri hubungan kami dengan cara yang tak masuk
akal. Awalnya ia bilang kalau ia tak sanggup jika harus menjalani LDR (Long Distance Relationship). Namun
menurutku itu begitu tak masuk akal. Bagaimana bisa ia mengatakan itu?
Apa dia lupa kalau kami pernah menjalani LDR selama kurang lebih satu
tahun. Itu karena ia harus kembali ke Thailand untuk meneruskan
sekolahnya. Tapi semua itu tak jadi masalah. Jadi, dia itu pasti hanya
mencari-cari alasan.
Aku benar-benar kesal saat itu. Tak
terasa airmata membanjiri pipiku. Namun, bukannya memelukku dan
mengucapkan maaf, ia malah mengucapkan kata-kata yang amat membuatku
geram.
“Lagi pula kau itu terlalu pendek buatku.” Ucapnya. Seketika aku merasa seperti tersambar petir.
“Kau
juga tak bisa menjaga pola makanmu, dan itu berpengaruh kepada
tubuhmu,” lanjutnya “Aku tak mau orang-orang selalu menyebut kita
pasangan angka sepuluh.”
Kata-kata itu sukses membuat air mataku
semakin banjir. Entah, mungkin sekali lagi ia bicara akan terjadi
tsunami dimataku ini. Itulah sebabnya aku menjaga mati-matian pola
makanku. Kata-kata itu secara tidak langsung sudah terekam dimemoriku.
Dan bodohnya aku, aku malah tak bisa melupakannya. Dapat dikatakan,
kalau aku memang masih mencintainya. Bahkan Soo Ae bilang kalau aku ini
sudah terjebak dalam `Crazy Love’.
Aku menunggu-nunggu obrolan
yang masuk di chat room-ku. Sebenarnya hanya satu orang yang aku tunggu.
Dia adalah Fishy. Ini memang aneh, karena sampai saat ini aku sama
sekali tidak bertemu secara langsung dengannya. Kami berkenalan setahun
yang lalu secara tak sengaja. Perkenalan kami hanya melalui dunia maya
saja. Entah mengapa aku sangat senang jika sedang mengobrol dengannya.
Dia sama sekali tidak pernah memasang foto kecuali dengan gambar ikan.
Oleh karena itu aku memanggilnya dengan sebutan Fishy seperti nickname
miliknya.
Setelah beberapa menit akhirnya laptopku berbunyi…
@Fishy:
`Hi.. Pororo .. are you there?’
Aku
langsung melompat kegirangan setelah menerima message darinya. Aku
memang tak menggunakan nama dan foto asli diakunku. Aku memakai foto
tokoh kartun penguin `pororo’.
@Pororo:
Yes, I’m here.. how’s your day? I really hate this day!
Kami asyik dengan obrolan kami. Aku malah merasa lelahku hilang setelah menerima sapa darinya. It’s really weird.
Donghae POV
Akhirnya
aku sampai didalam kamarku yang nyaman ini. Hari yang sangat
menyebalkan. Benar-benar menyebalkan. Gumamku. Aku mengacak rambutku
frustasi. Tanpa aku sadari hal itu membuat lukaku terasa sakit. Aku
meringis kesakitan sambil memegangi perban yang menempel dikepalaku. Ini
semua karena ulah yeoja pabo itu.
Aku benar-benar
stress. Kemudian aku membuka laptopku dan mulai mencari-cari hal yang
dapat menghilangkan stresku ini. Akhirnya aku memutuskan untuk menyapa
my first fangirl `pororo’. Namanya memang aneh, tapi ia adalah teman
yang sangat menyenangkan. Dia satu-satunya yeoja yang mampu membuatku
menjadi orang yang open minded. Aku sangat senang mengobrol dengannya
walau hanya obrolan basi biasa. Ia selalu dengan semangat meladeni
curhatanku. Begitupun juga sebaliknya.
@Fishy:
`Mengapa kau sedih? Apa karena namja itu lagi?’
@Pororo:
`Sepertinya
aku memang sudah terjebak dalam kegilaan cinta. Setidaknya itu yang
sudah kudengar hampir ribuan kali dari sahabatku.’
@Fishy:
`Apa ingin aku nyanyikan sebuah lagu?’
Biasanya
aku selalu bernyanyi untuknya melalui webcam tapi aku tak menampakkan
wajahku. Maka dari itu dia sudah kuanggap sebagai fangirlku. Sebenarnya
dia sendiri yang mengatakan bahwa dirinya adalah the first fangirl-ku.
@Pororo:
`Berapa yang akan kubayar untuk semuanya? hehe..’
@Fishy:
`Cukup dengan senyuman J’
Kemudian aku mulai bernyanyi dengan membayangkan bahwa aku sedang berada diatas panggung yang megah.
The loneliness of nights alone
the search for strength to carry on
my every hope has seemed to die
my eyes had no more tears to cry
then like the sun shining up above
you surrounded me with your endless love
Coz all the things I couldn't see are now so clear to me…..
………………………………………………
Author POV
Seorang
yeoja nampak sibuk sekali dengan pakaian dan penampilannya. Ia mondar
mandir kesana kemari didalam kamar yang sangat berantakan. Kemudian
terdengar suara teriakan dari arah bawah..
“Hyo Joo~yah.. Kau sudah siap?”
“Ne Appa.. aku akan segera datang..” jawab yeoja yang tengah melihat kecermin itu.
Setelah
beberapa menit kemudian yeoja itu menuruni tangga dengan langkah yang
sangat panic. Seorang ajhussi menghentikan langkah yeoja itu.
“Ya! Kau tak mau sarapan?”
“Anni. Appa aku sudah sangat terlambat. Kaja!” jawab yeoja itu dengan wajah merengek. Dan kemudian berlari menuju pintu.
“Ya! Hyo Joo yah.. setidaknya kau bawa bekal ini,” ajhussi itu mengejar yeoja tadi sambil menenteng kotak makanan.
Yeoja itu masuk kedalam mobil dan disusul oleh ajhussi.
“Ya! Kau ini jangan buat appa-mu sport jantung pagi-pagi.” Ucap ajhussi sambil manarik napas.
“Appa… kaja! Nanti aku terlambat. Aku tidak ingin merusak hari pertamaku.” Rengek yeoja itu.
“Ne. arayo, “ ucap ajhussi yang kemudian menyalakan mesin mobilnya “Kaja!” ucapnya semangat.
Kyuhyun POV
Hari ini datang lagi. Aku rasa, aku memang sudah siap. Aku akan menepati janjiku. Batinku.
Aku
berjalan dengan penuh senyum pagi ini. Ini pertama kalinya aku
menginjakkan kembali kakiku di kampus ini setelah setahun yang lalu.
Setahun yang lalu aku memang Cho Kyuhyun yang belum siap. Tapi kali ini
kalian akan tahu siapa Cho Kyuhyun yang sebenarnya. Tiba-tiba…
GUBRAAKKKK…..!!
Buku-buku berhamburan dilantai dibarengi dengan jatuhnya tubuhku juga tubuh seorang yeoja.
“Aiiiiishhhhhh….!!!” Kesalku pada yeoja itu.
“My book! OMO!” ucap yeoja itu setelah menyadari bukunya yang berantakan.
Aku segera berdiri tak peduli dan melanjutkan jalanku.
“HEY….!!!! ARE YOU CRAZY??!!” terdengar lengkingan suara yeoja itu menusuk telingaku.
Aku menoleh kearahnya dan memandangnya.
“Mengapa kau tak membantuku?” tanyanya dengan kosakata bahasa Korea yang aneh.
“Jadi kau ingin aku bantu?” tanyaku.
“Aigo.. apa kau tak pernah sekolah? Seharusnya kau tahu kalau sudah melakukan kesalahan itu sebaiknya meminta maaf.”
“Kalau aku tak sekolah apa bisa aku berada disini sekarang?” ucapku “Pikirkan olehmu!” aku menunjuk kekepalaku.
“Aisshhh!!
Nappeun namja!!” teriak yeoja itu. Namun aku berbalik dan kembali
melanjutkan langkahku yang sempat terhenti tadi. Ia masih saja terus
berteriak `Nappeun namja’. Aku heran mungkin Cuma kalimat itu yang ia
tahu.
Hyo Joo POV
Pagiku hancur seketika.
Benar-benar hancur. Setelah telat bangun, tidak sempat sarapan, dan kali
ini aku harus bertemu dengan Nappeun namja yang kedua. Aku geram
sekali. Aku rasa wajahku kini sudah memerah dan siap meledak. Kalau saja
aku tak mengingat ini adalah kampus baruku mungkin sudah ku cincang
namja tadi.
Aku mengambil satu persatu buku-bukuku yang berserakan
dilantai. Betapa menyedihkannya diriku. Aku bersumpah jika aku bertemu
dengannya lagi, aku akan mencekiknya. Aku mencoba berdiri dan mulai
mengambil langkahku kembali. Aku yakin betul kalau penampilanku pasti
sudah kacau.
Aku segera menuju toilet terlebih dahulu untuk
membereskan penampilanku . aku menatap diriku dicermin dan membenarkan
penampilanku. Tiba-tiba seorang yeoja berdiri disampingku sambil
berbicara melalui ponselnya. Mau tak mau aku mendengarkan percakapannya.
“Jinjayo?
Ah! Jadi berita itu benar?” ucap yeoja itu dengan lantang. Menyadari
ada aku disampingnya ia menundukkan kepalanya seraya meminta maaf
padaku.
“Ah! Tidak salah aku memiliki teman sepertimu. Kau memang
dapat diandalkan. Jadi aku masih punya kesempatan untuk mendekati
Donghae. “ yeoja itu nampak senang bukan kepalang. Entah apa maksud
pembicaraannya. Donghae? Siapa Donghae? Apa Donghae member Super Junior?
Tidak mungkin.
Aku berjalan keluar toilet. Yeoja itu juga
berjalan keluar toilet. Kami berjalan beriringan tanpa disadari.
Kemudian yeoja itu membuka pembicaraan denganku.
“Annyeong.” Sapanya.
“Annyeong.” Balasku.
“Kau mahasiswi baru disini?” tanyanya.
“Ne.”
untung saja ia menanyakan pertanyaan yang masih dapat aku mengerti. Aku
pasti akan merusak perkenalan ini jika aku tak dapat menjawab
pertanyaanya. Lagipula kamusku saja sudah terselip ditasku paling dasar.
“Kau juga?” tanyaku.
“Emm,” yeoja itu mengangguk “Ah! Jurusan apa yang kau ambil?”
“Seni.” Jawabku.
“Jinjayo? Nado.” Katanya senang.
“Jang Sae ri. Itu namaku.” Katanya sambil mengulurkan tangan dan menghentikan langkahnya.
Aku pun menghentikan langkahku dan menjabat tangannya seraya berkata, “Naneun Hyo Joo imnida. Choi Hyo Joo.” Kataku semangat.
“Semoga saja kita sekelas yah..” katanya. Sepertinya yeoja ini yeoja yang baik.
“Apa alasanmu mengambil seni?” tanyaku untuk menghilangkan kecanggungan.
“Karena Lee Donghae.” Jawabnya tegas.
“Mworago?” tanyaku heran.
“Lee Donghae. Cowok keren yang populer dikampus ini. jangan bilang kau tak tahu.”
“Tapi
aku benar-benar tak tahu. Yang aku tahu hanya Donghae Super Junior.”
Jawabku polos. Sae ri tertawa geli mendengar jawabanku.
“Kau ini. Donghae Super Junior mana mungkin berkuliah disini? Tapi, wajah mereka memang mirip sih..” Ucap Sae ri.
“Ohhh.” Jawabku.
“Ya! Memang kau berasal dari mana?”
“Aku baru seminggu tinggal di Busan. Dan baru tiga hari tinggal di Seoul.” Jawabku.
“Lalu?”
“Aku berasal dari Indonesia.”
“Indonesia?” tanyanya heran.
Aku
menjelaskan mengapa aku bisa sampai disini kepada Sae ri. Dia
benar-benar tak menyangka serumit itu jalan hidupku. Kami pun langsung
mencair dalam obrolan demi obrolan.
Soo Ae POV
“Kemana Hyo Joo? Apa dia lupa kalau hari ini adalah hari pertamanya kuliah?” ucapku dalam hati.
Sudah
sedari tadi aku mencarinya. Bahkan telpon-ku tak dijawabnya. Aku
benar-benar panic. Sampai akhirnya aku bertemu dengan Hyo Joo yang
tengah asyik mengobrol dengan seorang yeoja.
“Hyo Joo~yah! kemana saja kau? kau tahu kalau aku sudah mencari-carimu sedari tadi?” kataku bertubi-tubi padanya.
“Soo Ae~yah. mianhae. Aku benar-benar tidak tahu.” Jawabnya dengan wajah menyesal.
“Yasudah. Gwaenchana.” Kataku menyenangkannya.
“Sepertinya kau sudah memiliki teman?” tanyaku.
“Ah! Kenalkan, ini Jang Sae ri. Aku baru saja bertemu dengannya.”
Aku mengulurkan tanganku kepada yeoja yang bernama Sae ri itu dan berkata, “Kim Soo Ae imnida.”
Ia menjabat tanganku dan memberitahukan namanya, “Jang Sae ri imnida”
“Kau juga mengambil Seni?” tanya Sae ri.
“Ne.” kataku.
“Senang sekali bertemu dengan kalian.” Katanya dengan senyum kecil.
Aku, Hyo Joo dan Sae ri mengobrol bersama. Sangat menyenangkan sekali bertemu dengan mereka.
Tiba-tiba…
“Ya! Sae ri~yah! apa yang kau lakukan disini?” tanya seorang namja dengan napas terengah-engah.
“Hyukie! Wae geurae?” tanya Sae ri.
“Pelajaran
akan segera dimulai lima menit kedepan. Aku sudah sibuk mencari-cari
kelas dari tadi. Tapi kau malah asyik mengobrol disini.” Kata namja yang
bernama panggilan Hyukie itu.
“OMO! Kelas! Aku belum mengetahui kelasku.” Kata Sae ri panic.
“Nado.” Kataku panic. Diikuti oleh Hyo Joo.
“Kau tidak usah khawatir. aku sudah memastikan kalau kita sekelas.” Kata Eunhyuk pada Sae ri.
“Jinjayo?” tanya Sae ri diikuti anggukan Eunhyuk.
“Kalau begitu aku harus segera mencari kelasku.” Kataku panic.
“Nado.” Kata Hyo Joo.
Aku
berlari dan diikuti oleh Hyo Joo. Kami berdua sibuk mencari-cari nama
kami disetiap kelas. Dan akhirnya aku menemukan namaku.
“Ah! Bada!” teriakku senang.
“Hyo Joo~yah! kita sekelas.” Aku kembali berteriak ketika melihat nama Hyo Joo di barisan daftar nama dekat namaku.
“Jeongmaliya?” tanya Hyo Joo yang segera menghampiriku.
“Kalian dikelas ini juga?” tanya yeoja yang tiba-tiba muncul diantara aku dan Hyo Joo. Dia adalah Sae ri.
“Kau? Kita?” kataku.
Kemudian aku, Hyo Joo dan Sae ri berpelukan dan berteriak kegirangan bersama.
“Ya!
Aku tak diajak?” Hyukie menyela. Kami pun menatap kearahnya. Baru saja
kami hendak berpelukan kembali dengan mengajak Eunhyuk, namun bel
berbunyi dan kamipun berhamburan masuk kedalam kelas.
Author POV
Pelajaran dimulai. Seorang guru pria paruh baya mulai memasuki kelas.
“Annyeonghaseyo..” katanya.
“Perkenalkan, Nae Ireumeun Lee Min Jae Imnida.”
Setelah
selesai memperkenalkan diri. Min Jae Seonsaengnim segera memulai
pelajaran tentang perkenalan Seni. Ketika pelajaran sudah berjalan
sekitar lima belas menit, pintu kelas yang sedari tadi tertutup
tiba-tiba terbuka. Nampak seorang namja tampan berjalan memasuki kelas
dengan gaya acuh.
Semua mahasiswi memandang kearahnya tak
terkecuali Hyo Joo. Berbeda dengan yang lain, Hyo Joo menatap dengan
tatapan geram kepada namja itu.
“Ya! Kau!” kata Min Jae Seonsaengnim.
Namja itu menghentikan langkahnya, “Na?” katanya.
“Ne. mengapa terlambat?”
“Aku baru saja menemukan kelasku.” Jawabnya acuh.
“kau ini bahkan tidak meminta maaf padaku. Aisshh!!”
“Kalau begitu perkenalkan dirimu!”
Namja itupun memperkenalkan dirinya dengan percaya diri.
Hyo Joo POV
Akhirnya pelajaran dimulai. Sebenarnya aku sangat malas untuk belajar. Tapi apa boleh buat karena appa
menyuruhku meneruskan pendidikanku, akhirnya aku menuruti keinginannya.
Awalnya tak ku sangka aku akan memilih jurusan ini. Bukan karena aku
suka Seni. Aku tak pandai bernyanyi, setidaknya itu yang selalu
dikatakan oleh Nichkhun dulu. Astaga! Lagi-lagi aku mengingatnya.
Setelah aku memilih dan memilah seluruh pelajaran akhirnya atas saran
Soo Ae aku memilih Seni. Alasannya karena aku tak pandai dalam semua
mata pelajaran. Tapi menurut Soo Ae setidaknya aku pandai membuat puisi.
Sementara
Soo Ae sendiri sudah pernah berkuliah dengan mengambil jurusan
Matematika di Seoul University dan sudah mencapai semester 2. Namun
karena seorang namja, ia rela mengulang pendidikannya dari tingkat awal
dan mengambil seni. Namja itu bernama Cho Kyuhyun. Namja yang merupakan
cinta pertamanya di SD. Ini benar-benar gila. Tapi setidaknya aku
memiliki teman yang sekelas. Bahkan kini aku duduk semeja dengan Soo Ae.
Tiba-tiba
seorang namja memasuki kelas dengan acuh. Semua yeoja terpana tak
terkecuali Soo Ae. Aku sangat terkejut ketika melihat wajah namja itu.
Dia adalah namja yang telah merusak pagiku. Aku menatapnya dengan geram.
Bahkan lagi-lagi ia tak mengucapkan kata maaf meski telah berbuat
salah. Benar-benar gila namja itu. Min Jae Seonsaengnim menyuruhnya
memperkenalkan diri dan itu membuat semua yeoja yang ada dikelas ini
senang. Aku sangat malas mendengarnya berbicara dan berlagak dengan sok
tampan. Akhirnya aku memutuskan untuk mengambil headset-ku dan aku mulai
mendengarkan lagu favoritku.
Soo Ae POV
Aku sangat terkejut
melihat sosok namja yang tengah berdiri didepan kelas. Ia adalah namja
yang selama ini aku cari. Tak kusangka kalau aku akan sekelas dengannya.
Ini benar-benar membuatku senang bukan kepalang. Kupandangi terus
menerus wajahnya. Aku mendengarkan baik-baik kata demi kata yang keluar
dari mulutnya untuk memastikan kalau aku tidak salah orang.
“Kyuhyun Imnida.”
Kata
itu benar-benar sukses membawaku terbang tinggi. Setelah bertahun-tahun
aku berharap bertemu dengannya, akhirnya hari ini aku menemukannya. Dan
itu artinya setiap hari kami akan selalu bertemu. Aku tak
henti-hentinya tersenyum senang.
Kyuhyun POV
Aku
memperkenalkan diri dihadapan para yeoja pabo yang menganggapku seperti
seorang pangeran. Semua mata tertuju padaku. Namun, ada satu yeoja yang
sepertinya acuh. Aku tak dapat melihat wajahnya dengan jelas karena
terhalang oleh yeoja lain. Tetapi aku dapat memastikan bahwa dia tengah
mengabaikanku. Apa dia itu sudah tak waras? Batinku kesal.
Aku
berjalan menuju kursi kosong tepat disamping yeoja yang duduk
bersebelahan dengan yeoja aneh itu. Tapi, aku berusaha tak memperhatikan
yeoja itu dan focus kepada pelajaran yang tengah dimulai.
Tiba-tiba Min Jae Seonsaengnim melempar sebuah spidol kearah yeoja aneh tadi.
“Aaaaaawwww!!!” ringis yeoja itu.
“Ya! Apa kau mau mepermainkanku!” bentak Min Jae Seonsaengnim.
Yeoja itu terlihat kebingungan.
“Kau! ini, apa ini?” Min Jae .. melepaskan headset yang menempel ditelinga yeoja itu.
“Jeosonghamnida..” ucap yeoja itu.
“NAGA!”
“Ne?”
“NAGA!
Sekarang juga kau pergi keruang kelas kosong dan tulis ‘NAN YEOJA PABO’
sebanyak seribu kali sampai papan tulis itu penuh!”
“Mwo?”
Yeoja
itu akhirnya beranjak keluar kelas. Namun aku sempat melihat wajahnya
sekilas saat ia berjalan didepan kelas. Yeoja itu adalah yeoja yang tadi
pagi menabrakku. Aku tersenyum puas. Malang sekali yeoja itu.
Hyo Joo POV
“Ah! Pabo! Mengapa aku mesti berbuat hal yang memalukan?” ucapku.
Aku
mencari-cari kelas kosong yang dimaksud oleh Min Jae Seonsaengnim. Aku
benar-benar kesal. Bagaimana bisa aku mengetahui kelas tersebut
sementara aku baru beberapa menit yang lalu menginjakkan kaki disini.
Lagipula kampus ini sangat luas.
Aku mendengar alunan suara
seorang namja yang sepertinya tak asing bagiku. Aku menyusuri langkahku
menuju asal sumber suara itu. Aku sampai disebuah ruangan dan melihat
seorang namja tengah asyik bernyanyi. Aku tak melihat jelas wajahnya
karena ia membelakangiku. Aku hanyut dalam lantunan lagu yang ia
nyanyikan. Tiba-tiba saja aku teringat pada suara Fishy. Apa ia adalah
Fishy? Batinku.
You are my everything
Nothing your love won't bring
My life is yours alone
The only love I've ever known
Your spirit pulls me through
When nothing else will do
Every night I pray
On bended knee
That you will always be
My everything
Aku
terus berdiri tanpa kusadari namja itu telah selesai bernyanyi. Aku pun
kaget ketika menyadari suara itu sudah lenyap dan tanpa sengaja aku
menjatuhkan spidol yang berada ditanganku. Namja itu pun mendengar suara
spidol yang jatuh. Aku terkejut. Dan namja itu menoleh padaku.
Aku
terbelalak saat menyadari bahwa namja itu adalah namja yang aku temui
kemarin di Mokpo. Sepertinya namja itu juga mulai mengenaliku. Aku pun
berbalik dan mulai mengambil langkahku. Namun namja itu menarik tangan
kananku. Aku benar-benar panic danberusaha melepaskan tanganku darinya.
Aku berlari sambil berteriak ketakutan.
Donghae POV
Aku
kembali melatih vokalku untuk menyiapkan penampilanku yang pertama
diShow Case nanti malam. Aku akan membawakan lagu yang berjudul `My
everything’. Aku mulai mengambil suara dan menyanyikan bait demi bait
lirik laguku. Sampai akhirnya aku selesai dengan tersenyum puas atas
suaraku yang tak menghadapi masalah.
Tiba-tiba aku mendengar suara
benda jatuh dibelakangku. Sontak aku menoleh. Aku mendapati seorang
yeoja tengah berdiri memaku didekat pintu ruang latihanku ini. aku
memperhatikan wajahnya yang menurutku tak asing. Akhirnya aku menyadari
bahwa yeoja itu adalah yeoja yang melempar heels ke kepalaku kemarin.
Aku menghampirinya untuk menanyakan dimana ponselku. Namun sepertinya ia
akan segera beranjak pergi. Aku berusaha menarik tangannya. baru saja
aku akan menanyakan ponselku, yeoja itu melepaskan tanganku dan
berteriak. kemudian ia berlari dengan kencang. Aku sangat bingung dengan
sikapnya. Apa dia pikir aku ini hantu? Ah aku tak peduli! Yang aku
inginkan hanya ponselku. Damn it!
Author POV
Bel
tanda berakhirnya pelajaran Min Jae seonsaengnim pun berbunyi. Soo Ae,
Sae rid an Eunhyuk segera berjalan menuju keluar kelas. Mereka tengah
mengkhawatirkan Hyo joo. Kepanikan yang sangat amat ditunjukkan oleh
raut wajah Soo Ae.
“Kira-kira sekarang Hyo Joo dimana?” tanya Sae ri.
“Molla.” Jawab Soo Ae.
Sae ri dan Soo Ae menatap kearah Eunhyuk yang tengah berpikir.
“Ya! Hyukie~yah! apa kau tahu ruang kelas kosong disini?” tanya Sae ri.
“Emmmm……………” Eunhyuk terus berpikir. Sae rid an Soo Ae memandangnya dengan antusias.
“Molla.” Lanjut Eunhyuk dan itu membuat Sae rid an Soo Ae kecewa.
“Ya! Bilang saja kalau memang tak tahu. Tidak usah berlagak berpikir begitu.” Kata Sae ri kesal.
“Ah! Aku tahu.” Kata Eunhyuk semangat.
“Mwo?” tanya Soo Ae.
“Bagaimana kalau kita kelilingi kampus ini saja.”
“Apa kau gila?” kata Sae ri.
“Ayolah.” Kata Eunhyuk.
“Menurutku tak ada salahnya.” Sambung Soo Ae.
Mereka
bertigapun segera mengelilingi setiap kelas yang ada dikampus itu dan
mencari kelas kosong. Setelah beberapa menit mereka berkeliling,
akhirnya mereka berhasil menemukan tempat Hyo Joo berada.
“Hyo Joo~yah!” panggil Eunhyuk dari balik jendela kelas tersebut.
“Neo?” kata Hyoo Joo kaget.
“Hyo Joo~yah! gwaencahanayo?” sambung Soo Ae.
“Soo Ae~yah. na gwaenchana.” Jawab Hyo Joo.
“Bolehkah kami masuk?” tanya Sae ri.
“Emm.., “ Hyo Joo mengangguk, “Masuklah.” Lanjutnya.
Mereka bertiga masuk kedalam kelas tersebut.
“Apa sudah selesai?” tanya Soo Ae.
Hyo Joo masih menulis sipapan tulis, kemudian “Jjang! Selesai!” katanya senang.
“Jeongmaliya?” kata Eunhyuk tak percaya. Hyo joo mengangguk dan tersenyum bangga.
Sae ri melihat kepapan tulis dan membaca tulisan yang telah ditulis oleh Hyo Joo.
“Neon… Napp… Nappeun.. Namja…” ucap Sae ri terbata-bata mengeja tulisan Hyo Joo.
“Ya! Mworago?” tanya Eunhyuk yang mengira Sae ri berbicara padanya.
“Neon
Nappeun Namja. Hyo Joo~yah. Apa kau menulis ini?” tanya Sae ri yang
masih memandangi tulisan Hyo Joo. Sementara Hyo Joo tak menyadari.
Kemudian Hyo Joo menoleh kearah tulisannya. Ia pun langsung terbelalak.
“ANDWAE!!!” teriaknya kaget. `pasti ini karena aku terlalu memikirkan namja-namja pabo itu' batinnya.
Sontak Soo Ae dan Eunhyuk pun ikut melongo melihat tulisan Hyo Joo.
“Hyo
Joo~yah! apa yang kau tulis ini? kau bisa mati oleh Min Jae
Seonsaengnim jika ia tahu.” Kata Eunhyuk. Sementara Hyo joo masih
terpaku melihat tulisannya.
“Sebaiknya tulisan ini segera kita hapus.” Saran Soo Ae.
Baru saja Eunhyuk, Sae ri, Soo Ae dan Hyo joo hendak menghapus tulisan tersebut, tiba-tiba saja Min Jae Seonsaengnim datang.
“Hyo Joo ~yah.” panggil Min Jae Seonsaengnim yang sudah berada didalam kelas.
Hyo
Joo segera mengambil langkah kedepan papan tulis tersebut dan berdiri
sambil merentangkan tangannya untuk menutupi tulisannya. Soo Ae, Eunhyuk
dan Sae ri pun ikut membantu.
“Ya! Apa yang kalian disini? Dan kau. Sudah selesai tugasmu?” tanya Min Jae Seonsaengnim.
“Sebentar lagi, Seonsaengnim.” Kata Hyo Joo dengan wajah panic.
“Mengapa kalian berdiri disana? menyingkirlah!”
“Anni. Kami sedang… “ kata Sae ri ragu.
“Kami sedang melakukan fose.” Sambung Eunhyuk.
“Fose? Apa maksud kalian?”
Nampaknya
Min Jae Seonsaengnim merasakan ada hal yang disembunyikan oleh mereka.
Ia pun memaksa mereka untuk menyingkir dari depan papan tulis. Tanpa
sengaja ketika Hyo Joo tengah mempertahankan posisinya, ia malah
tersungkur kelantai karena terkena dorongan Min Jae seonsaengnim.
“Andwae……..” ucap Hyo Joo dalam hati.
“IGE MWOEYO?!!!” Bentak Min Jae seonsaengnim.
Hyo Joo POV
Aku
berjalan dengan sangat lemas sekali. Hari ini adalah hari terkacau
dalam hidupku. Untung saja aku tak habis dicincang tadi oleh Min Jae
Seonsaengnim.
“Hyo joo~yah. Gwaencahana?” tanya Soo Ae. Aku hanya menganggukka kepalaku pelan.
“Apa yang ia katakana padamu? Apa yang terjadi dikantor tadi?” tanya Sae ri.
“Aku tidak menjalani hukuman hari ini.” jawabku pelan.
“Wah kalau begitu bagus.” Kata Eunhyuk.
“Setidaknya
untuk hari ini aku aman. Tapi syarat untuk mengikuti pelajarannya lagi
adalah aku harus mengumpulkan tanda tangan mahasiswa semester 3 yang
sudah populer disini. Dan tidak hanya itu. Aku juga harus membawa papan
yang bertuliskan `Nan Yeoja Pabo’ kesetiap kelas besok.” Jelasku.
“Seberat itu?” tanya Soo Ae tak percaya.
“Hyo Joo~yah! sepertinya aku dapat membantumu untuk point nomor satu.” Kata Sae ri.
“Maksudmu?”
“Mengumpulkan
tanda tangan, “ Ucap Sae ri sambil merangkul bahuku, “Aku tahu, kau
pasti tidak mengenal mahasiswa populer dikampus ini. aku punya cara agar
kamu dapat mengenal para mahasiswa populer disini.”
“Mwo?” tanyaku.
“Nanti malam tepat pukul 7, aku tunggu kau di depan Pinky Shop dekat kampus.”
“Untuk apa?”
“Aku akan mengajakmu menonton Show Case dikampus ini.”
“Mwo? Tapi…”
“Ayolah. Kau ingin menyelesaikan tugasmu, kan?”
“Baiklah.” Jawabku.
“Soo Ae~yah. apa kau juga ikut?” tanyaku.
“Sepertinya aku tidak bisa. mianhae. Ada sesuatu yang penting nanti malam.” Kata Soo Ae.
“Keurae, “ kataku, “ Dan kau, Hyukie?”
“Aku pasti ikut.” Jawab Eunhyuk sambil merangkul bahuku. Dan itu membuatku tersenyum.
Soo Ae POV
Aku
sudah siap untuk berangkat malam ini. sebenarnya aku sangat merasa
bersalah pada Hyo Joo karena tak dapat menemaninya malam ini. namun, apa
boleh buat. Malam ini kudengar bahwa Kyuhyun akan tampil bersama band
indie-nya dialun-alun kota Seoul. Aku sangat tidak sabar melihat
penampilannya.
Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya aku
sampai juga. Sudah banyak sekali orang yang berkerumun. Aku berusaha
masuk diantara celah-celah sempit kerumunan tersebut. Dan ternyata
usahaku tak sia-sia. Akhirnya aku dapat melihat wajah Kyuhyun sekarang.
Ia mulai memetik gitarnya dan diiringi dari anggota band-nya.
Aku
menikmati tiap nada dan tiap syair yang ia nyanyikan. Suaranya sungguh
damai. Pantas saja semua orang rela berdesakkan dijalan hanya untuk
menyaksikan penampilannya.
Chilnyeoneul mannatjyo
(Kami bersama selama tujuh tahun)
Amudo uriga ireoke
Swipge ibyeolhal jureun mollatjyo
(Tak ada yang tahu kita akan mengucapkan selamat tinggal ini dengan mudah)
Geuraedo urineun heeojyeo beoryeotjyo
Gin sigan ssahawatdeon gieogeul namginchae
(Namun kita masih tetap terpisah
Dengan kenangan yang telah kita bangun dalam waktu yang tak singkat, sekarang hilang)
Urin eojjeom neomu eorinnaie
(Bagaimanapun kita masih muda)
Seororeul manna gidaenneunji molla
(Bagaimana kita saling bertemu, Aku bahkan tidak ingat sedikit pun)
Byeonhaeganeun uri moseupdeureul
Gamdanghagi eoryeowonneunjido
(Sulit bagi kami untuk mengatasi perubahan ini)
Hyo Joo POV
Akhirnya
aku mendapatkan izin dari appa untuk keluar malam ini. itu artinya aku
tidak perlu mengendap-endap keluar rumah. Aku sudah tiba di Pinky House
tempat yang dijanjikan Sae ri. Tak berapa lama kemudian Sae ri tiba.
Kami pun segera berangkat kekampus. Sae ri bilang kalau Eunhyuk sudah
menunggu dikampus.
Setibanya dikampus aku sangat terkejut melihat
kampus yang tidak seramai biasanya. Sebenarnya aku malas menghadiri
acara seperti ini. namun apa boleh buat, demi kelangsungan pendidikanku
aku harus menjalaninya. Tiba-tiba saja semua yeoja berteriak histeris.
“LEE DONGHAE! LEE DONGHAE!!”
Apa
yang mereka lakukan? Apa mereka sudah gila? Aku memandang Sae ri yang
juga ikut berteriak. aku berusaha keluar dari kerumunan dengan tenaga
penuh. Namun langkahku terhenti ketika mendengar suara seorang namja.
“Annyeonghaseyo.” Ucap namja itu. Sontak teriakan histeris itu semakin menggema.
“Ini
adalah penampilan pertamaku di panggung ini. aku harap kalian
menyukainya. Aku akan menyanyikan sebuah lagu yang berjudul `My
Everything’. This song is for my `pororo’ from Fishy.
Aku
benar-benar shock mendengar ucapan namja itu. Aku segera menoleh kearah
namja yang berbicara tadi. Aku mengamati baik-baik wajahnya. Ia kini
tengah memetik gitarnya sambil duduk dikursi atas panggung itu dengan
senyum manis. Satu persatu syair lagu keluar dari bibirnya dengan nada
yang indah. Aku benar-benar terpana sekaligus shock mengetahui dia
adalah Fishy.
“Fishy….”
TBC yah readers... ayooo dikoment... semoga kali ini gak kependekan... :)
0 komentar:
Posting Komentar