Because
I don’t know how to love
Author: Mrs. Choi https://www.facebook.com/echa.Won.elf?ref=tn_tnmn
Cast:
- Cho Kyuhyun as Kyuhyun, - Choi Soo Ae, - another cast
Genre:
Romance,
Rating:
General
Disclamer:
This is the fiction story that is pure my own imagination.
Prolog
“Aku tak tahu itu. Karena aku tak tahu
bagaimana cara mencintai. Karena aku tak tahu bagaimana caranya memelukmu
dengan hangat.”
Author POV
Seorang
yeoja yang mengenakan
dress biru muda selutut dengan rambutnya yang terurai dibiarkannya bergerak
tertiup angin yang berhembus sore itu. Ia duduk di sebuah taman bunga lili yang
nampak bermekaran. Perlahan ia tengadahkan kepalanya menatap langit cerah dan
memejamkan kedua matanya sambil menarik napas lembut. Kemudian ia tersenyum dan
kembali membuka kedua matanya.
“Harum
bunga di sini tidak pernah berubah. Aku sangat menyukainya,” ucapnya senang.
Kemudian ia meraih ponselnya yang berada di dalam tasnya. Ia pun mulai mencari
kontak nama di phonebook-nya. Nampak sebuah nama bertuliskan ‘Chagi’. Ia segera menekannya lalu meletakkan ponsel tersebut di telinga
kanannya. Nampaknya orang yang ia coba hubungi tak menjawab panggilannya,
namun yeoja itu tetap menyunggingkan seulas senyum dibibir manisnya. Ia tetap duduk di taman itu sambil terus
memegangi ponselnya.
******
Seorang
namja nampak tengah sibuk dengan laptopnya. Raut wajahnya benar-benar
menunjukkan betapa ia sangat serius. Rutinitasnya sebagai seorang ahli desain menuntutnya
untuk menghabiskan waktu lebih banyak dengan laptop kesayanganya. Bahkan ia tak mendengar suara ponsel-nya yang diletakkan dimeja ruang tamu tidak jauh dari tempatnya duduk
berkali-kali berdering. Ia
mengacak rambutnya frustasi. Nampaknya ia mulai kelelahan. Digerakkan perlahan
jari-jari tangannya. Lalu ia berjalan menuju sofa di ruang tamu dan segera ia
rebahkan tubuhnya.
Tepat
pukul 6 sore namja itu terbangun dan seolah mendapat nyawa baru kini ia nampak
lebih segar. Diraihnya ponsel yang ia lihat tergeletak di atas meja di hadapannya.
Betapa ia sangat terkejut,
ketika melihat daftar panggilan yang tak terjawab sebanyak 20 kali. Dan rupanya
itu merupakan panggilan dari yeoja yang bernamakan ‘Soo Ae’ diphonebook-nya. Ia
membuka sebuah pesan yang telah dikirim 3 jam yang lalu. “Apakah
kau sibuk? Maafkan aku telah menggangggu. Jika ada waktu datanglah ke taman.
Aku akan menunggumu.” Setelah
dibacanya isi pesan tersebut, namja itu segera menghubungi yeoja yang bernama
Soo Ae tersebut. “Apa kau masih
menunggu?! Apa kau masih di sana?!” bentak namja itu. “Apa
kau ini bodoh?! Harusnya jangan menungguku selama itu! Kau tahu ini sudah jam
berapa?! Aku benar-benar tidak menyukai gadis bodoh! Jadi jangan bersikap
seperti itu!” namja itu melanjutkan kata-katanya setelah memberikan waktu bagi
Soo Ae menjawab.
Namja
itu segera menutup percakapannya dengan kesal. Ia mengembungkan pipinya dan
membuang napas. Ia segera beranjak menuju kulkas untuk mengambil air. Tak
sengaja ia melihat kartu ucapan dipintu kulkas yang bertuliskan, ‘Untuk
Kyuhyun: Jangan terlambat makan. Sesibuk apapun dirimu, kau tidak boleh
melewatkan makan,’
namja yang ternyata bernama Kyuhyun itu membuka kulkas dan melihat kulkas yang
penuh dengan makanan. Ia kembali teringat oleh ucapan Soo Ae ditelepon tadi, ‘Aku
tadi kerumahmu sebentar. Tapi ternyata kau sedang tertidur. Aku tidak tega
membangunkanmu. Apa aku salah?’
nampak gurat penyesalan diwajah Kyuhyun. Ditambah setelah ia melihat sekotak
kimbap yang terletak di meja kerjanya. Ia melihat kalender yang tak jauh dari
posisi kimbap itu berada. Di sana terlihat sebuah tanggal 28 November yang
dilingkari oleh spidol berwarna merah. Tanpa buang waktu Kyuhyun segera
mengenakan jaket biru mudanya dan pergi menggunakan mobilnya.
******
Soo
Ae menyimpan ponselnya di dalam tas. Nampak gurat kesedihan tergambar dari sudut matanya yang kini mulai tergenang air. Ia berusaha menahan genangan itu untuk tumpah, namun apa daya, nampaknya bendungan yang ia buat tak
begitu kuat. Air matanya tumpah seketika. Dalam kesedihannya Soo Ae malah menyempatkan
untuk tersenyum seolah meyakinkan dirinya sendiri bahwa semua baik-baik saja. Ia pun berjalan dihari yang mulai gelap dan angin yang masih saja
setia menemaninya. Tiba-tiba ponselnya berdering. “Kyuhyun~ah!” ucapnya.
Seketika hujan turun dan membasahi tubuh Soo Ae.
*********
Kyuhyun
sudah di taman, namun ia belum tiba tepat di tempat Soo Ae menunggunya. Ia
meraih ponselnya mencoba menghubungi Soo Ae. Segera terkembang senyum
dibibirnya saat ia mendengar suara Soo Ae. “Eodiso? Kau masih di sana? Ini
hujan segeralah menepi,” ucap Kyuhyun yang masih berada di dalam mobilnya.
“Gwaenchanayo,” terdengar suara Soo Ae dari ponsel Kyuhyun. “Menepilah!”
perintah Kyuhyun. Segera ketika ia menyudahi percakapannya, ia kembali melajukan
mobilnya.
Soo
Ae yang sudah basah kuyup tersenyum senang ketika mendengar suara Kyuhyun
melalui ponselnya. Ia berniat menepi dan mencari tempat untuk berteduh. Dengan
langkah pasti ia menuju ke seberang jalan yang nampak terdapat sebuah halte. Tiba-tiba
saja kakinya terpeleset karena licin dan heels-nya pun patah. Soo Ae berhenti tepat di tengah jalan. Sebuah mobil yang melaju kencang
langsung menghantam
tubuh mungil Soo Ae tepat saat mobil Kyuhyun tiba dari arah berlawanan. Tubuh SooAe seketika terlempar ke pinggir
jalan. Kyuhyun
menghentikan mobilnya dan meneriakkan nama Soo Ae sekencang-kencangnya. Ia
turun dari mobilnya dan berlari menerobos hujan lebat. Ia tak menghiraukan
mobil yang telah menabrak kekasihnya itu melaju pergi. Yang ia pedulikan hanya Soo Ae, kekasihnya yang kini
sudah tergeletak dipinggir jalan. Diraihnya tubuh Soo Ae yang sudah berlumuran
darah. Diusapnya kening yeoja itu yang terus-menerus mengalirkan darah segar
akibat benturan dengan trotoar. Kyuhyun menangis dan terus menangis. Matanya
yang sudah memerah terus saja mengeluarkan tetes demi tetes air mata yang
menyatu dengan air hujan. Didekapnya tubuh Soo Ae yang sudah dingin. “Mianhae. . . Jeongmal mianhae. . .hajima. . . Soo Ae~yah. . .
bangunlah! Buka matamu! Nan neol saranghae! Soo Ae~yah bangunlah… aku bilang
aku mencintaimu. Jadi, bangunlah! Aku mohon, bangunlah!” ucapnya panik. “SOO
AE!!!” teriak Kyuhyun frustasi.
*******
Kyuhyun POV
Aku terbangun dari
tidurku. Aku benar-benar panik. Segera saja kuraih
ponselku yang berada di meja tepat di hadapanku. Aku sangat
heran ketika mendapati ponselku yang kosong
tanpa ada satu pesan ataupun panggilan. Aku masih tidak mempercayai bahwa aku hanya
bermimpi tadi. Segera kulangkahkan kakiku menuju kulkas dan langsung melihat
kartu ucapan yang menempel dipintu kulkas. Sekali lagi aku benar-benar
tidakpercaya setelah kubaca sebuah kartu
ucapan yang bertuliskan, “Nan neol saranghae. . .” Aku kembali teringat tentang
Soo Ae yang menempelkan kartu tersebut sekitar sebulan yang lalu. Masih nampak
jelas diingatanku bagaimana cara Soo Ae menempelkan kartu itu sambil terus
mengucapkan kata ‘Nan neol saranghae’ berkali-kali hingga Aku menutup telingaku.
Namun Soo Ae hanya tersenyum dan memelukku yang berada di depan laptopku dari
belakang. Mengingat kejadian itu membuat mataku terasa perih dan mulai
menggenang air di sudut mataku. Aku kembali beranjak, kali ini menuju meja
kerjaku. Nampak sebuah laptop dan susunan buku juga sebuah kalender. Aku memusatkan kedua mataku pada kalender
yang menunjukkan tanggal 27 November. Kuraih ponselku dan
menghubungi Soo Ae. “Eodiso?” tanyaku. Aku
segera meletakkan ponselku disaku celana
setelah menyudahi percakapanku melalui
ponsel.
Aku duduk disofa
tempat di mana aku tadi tidur. Aku
menatap ke arah pintu masuk apartmentku. Tiba-tiba
nampak Soo Ae yang datang dengan senyumnya. Soo Ae segera meletakkan makanan
yang ia bawa ke dalam kulkas. Sementara Aku mulai mendekatinya. Namun sepertinya Aku tak
dapat menyentuh Soo Ae, karena itu hanyalah bayanganku
saja.
Aku terus
mengikuti setiap gerak-gerik bayangan Soo Ae. Soo Ae
yang dengan ceria merapikan meja kerjaku. Soo Ae yang
dengan lembut mengusap kepalaku yang tengah
terlelap di sofa dan menyelimutiku. Sekali lagi, aku
menyaksikan diriku sendiri di hadapanku. Kucoba
untuk menyentuh
wajah Soo Ae, namun Soo Ae malah memudar dan hilang. Mataku yang
berair hampir saja tumpah. Aku kembali menoleh
ke arah meja kerjaku dimana di sana aku melihat diriku
yang tengah sibuk bekerja dengan laptopku dan hanya
mengacuhkan Soo Ae yang berada di belakangku. Soo
Ae mencoba mendekatiku untuk merangkulku namun tidak
sengaja ia menumpahkan segelas air yang berada di dekatku. Aku
marah dan tak sengaja mendorong Soo Ae hingga Soo Ae terjatuh. Tak sengaja
ketika terjatuh Soo Ae mengenai sebuah vas bunga lili hingga jarinya terluka. Aku
yang pada saat itu merasa bersalah tidak mampu berbuat banyak. Aku yang saat itubenar-benar merasa bersalah, namun aku kebingungan bagaimana menghadapi Soo Ae. Aku hanya
dapat mengucapkan satu kata maaf saja. Soo Ae hanya tersenyum dan mencoba membereskan
sisa pecahan vas tersebut sementara bayanganku
kembali dengan laptopku. Aku yang kini berdiri tak jauh dari bayangan diriku dan
Soo Ae, menangis melihat bayangan diriku yang begitu
bodoh. Aku menyusul Soo Ae yang pergi menuju kamar mandi. Jelas sekali
terlihat olehku, Soo Ae yang mencoba menahan tangisnya dan berusaha mengobati
lukanya sendiri. Ingin sekali rasanya aku mengobati luka
itu, namun aku tak mampu. Saat ini yang dapat kulakukan hanya menghujat diriku sendiri yang amat
sangat bodoh.
Author POV
Kyuhyun
berjalan keluar apartmentnya tanpa menggunakan mobilnya. Ia menaiki sebuah bus
umum. Ia melihat sepasang kekasih yang hendak menaiki bus.
Nampak seorang namja meraih tangan kekasihnya dengan lembut ke dalam bus.
Kyuhyun kembali teringat akan dirinya dan Soo Ae saat menaiki bus. Kyuhyun
hanya berjalan masuk ke dalam bus tanpa menggenggam tangan Soo Ae. Kyuhyun
kembali bersedih melihat bayangan antara dirinya dan Soo Ae. Ia melihat nanar
wajah bayangan Soo Ae yang duduk berdampingan dengan bayangan dirinya. Bayangan
itu kembali memudar. Kyuhyun teringat kembali saat hari pertama di mana ia
menyatakan perasaannya pada Soo Ae.
Sore
itu, di tengah angin yang berhembus, Kyuhyun dan Soo Ae yang berdiri di tengah
kerumunan bunga lili nampak sangat bahagia.
“Aku
hanya akan mengatakannya sekali. Jadi, dengarkan baik-baik karena aku tidak
akan mengulangnya,” ucap Kyuhyun.
“Ne,”
jawab Soo Ae senang.
“Na
neol saranghae,” kata Kyuhyun singkat. Sementara Soo Ae hanya bisa terpaku.
“Wae?”
tanya Kyuhyun.
“Anniya.
Na.. Nado saranghaeyo… Na jeongmalo saranghaeyo, Cho Kyuhyun,” balas Soo Ae
senang.
Kyuhyun
mendekatkan wajahnya kewajah Soo Ae. Soo Ae pun sebaliknya. Soo Ae mulai
memejamkan matanya. Namun ia malah dikecewakan oleh Kyuhyun yang hanya meniup
wajahnya. “Ada debu dihidungmu,” kata Kyuhyun. Sontak Soo Ae segera
membersihkan hidungnya.
Kembali
ke masa sekarang di mana Kyuhyun yang tengah berjalan kembali melihat bayangan
dirinya dengan bayangan Soo Ae di sampingnya. Soo Ae mengeluh mengapa Kyuhyun
tidak pernah menggandengnya, apa kyuhyun tidak benar-benar menyukainya.
Bayangan kyuhyun hanya tertawa kecil dan menjawab bahwa ia menyukai Soo Ae,
tapi apakah menyukai itu berarti menggandeng tangan. Soo Ae hanya cemberut. Kyuhyun
yang menyaksikan bayangan tersebut segera berlari. Ia berlari sangat kencang
dan membiarkan angin menembus matanya yang sudah memerah.
Kyuhyun
tiba di sebuah rumah dan segera menekan bel. Nampak Soo Ae yang tersenyum
menyambutnya. Kyuhyun segera menubruk tubuh Soo Ae dan mendekapnya erat. Air
matanya tumpah dipunggung yeoja itu. Soo Ae sendiri nampak kebingungan
melihat keanehan sikap Kyuhyun.
“Kyuhyun~ah!
Aku tidak dapat bernapas,” kata Soo Ae. Perlahan Kyuhyun melepas dekapannya dan
mencoba menghapus airmatanya.”Mianhae,” ucapnya lembut. Ia mencoba menyembunyikan perasaannya yang
begitu berkecamuk.
“Wae geurae?”
“Eopso,” jawab Kyuhyun segera. Kyuhyun melihat ke dalam rumah Soo Ae. “Kau sendirian?” Soo
Ae mengangguk. “Eomma dan appa sedang pergi ke rumah rekan kerja appa.
Wae?”
“Ani,”
jawab Kyuhyun. Kemudian ia masuk ke dalam rumah Soo Ae setelah Soo Ae
menyuruhnya. “Apa kau sudah makan?” tanya Kyuhyun. “Belum. Aku
sedang tidak lapar,”
“Wae?” tanya Kyuhyun dengan wajah manja. “Kau tidak boleh
melewatkan makan,” lanjutnya.
Soo Ae semakin merasa aneh dengan sikap Kyuhyun yang
tiba-tiba berubah. Ia hanya dapat bengong dan membeku.
“Soo Ae~yah, Ka!” ajak Kyuhyun seraya
menarik tangan Soo Ae. “Eodiso?” tanya Soo Ae bingung. Dengan tingkah kekanak-kanakkannya
Kyuhyun menjawab,”Kita akan ke berbelanja,”
“Eoh? Belanja?” Soo Ae menatap Kyuhyun heran, seolah
meminta penjelasan
“Ne. Hari ini aku akan menunjukkan padamu keahlianku
dalam memasak,” jawab Kyuhyun pasti. Tanpa menunggu kata-kata yang akan
terlontar dari mulut Soo Ae selanjutnya, Kyuhyun segera merangkul Soo Ae dan
mengajaknya keluar. Kyuhyun mengajak Soo Ae berjalan menuju halte yang tidak
jauh jaraknya dari rumah Soo Ae. Mereka berdua menunggu bus. Sesekali Kyuhyun
menyempatkan menyingkap rambut Soo Ae yang menutupi wajahnya karena tiupan
angin. Hal itu jelas saja membuat Soo Ae heran setengah mati. Namun Soo Ae
berusaha bersikap seolah tak ada pertanyaan dihatinya. Tak membutuhkan waktu
yang lama, bus yang ditunggu pun tiba. Kyuhyun menaiki bus lebih dulu kemudian
mengulurkan tangannya pada Soo Ae. Soo Ae menyambut uluran tangan Kyuhyun
dengan lembut dan senyum yang mengembang dibibirnya kemudian menaiki bus. Mereka
duduk bersebelahan di dalam bus. Nampak kecanggungan diwajah Kyuhyun saat ia
menoleh ke wajah Soo Ae. Ia mencoba menahan napas panjang untuk mengusir rasa
canggungnya. Perlahan digerakkan tangannya menuju bahu Soo Ae dan Kyuhyun mulai
merangkul lembut Soo Ae. Meski begitu, gurat kecanggungan belum sepenuhnya
hilang dari wajah Kyuhyun. Soo Ae sendiri juga jadi salah tingkah akibat sikap
Kyuhyun yang mendadak romantis. Namun ia berusaha menyembunyikan perasaannya
agar tidak mengganggu Kyuhyun.
Mereka tiba di sebuah Supermarket dan langsung menuju
tempat khusus bahan makanan. Kyuhyun mengeluarkan secarik kertas yang berisikan
catatan bahan-bahan yang ia perlukan. Nampaknya ia memang sudah menyiapkan hal
ini
“Igo mwoya? tanya Soo Ae pada Kyuhyun yang tengah
asyik melihat ke sebuah kertas di genggamannya. Kyuhyun meletakkan jari telunjuknya
di atas bibirnya, “Sssttttt... ini rahasia,” bisiknya. “Aigo,” ucap Soo
Ae sedikit kesal. Kyuhyun meraih dagu Soo Ae dan mendekatkan wajahnya ke wajah
Soo Ae yang terlihat cemberut. “Kau terlihat cantik jika seperti ini,”
ledeknya. “Ya! Cho Kyuhyun!” teriak Soo Ae kesal. Sementara Kyuhyun hanya
tersenyum dan mengusap kepala Soo Ae, dan hal itu sontak saja membuat pipi Soo
Ae memerah.
“Soo Ae~yah!” panggil Kyuhyun.
“Eoh,” jawab Soo Ae.
Kyuhyun memberikan secarik kertas di genggamannya pada
Soo Ae. “Pegang ini! Sebutkan semua bahan yang ada dikertas ini. Arasseo?”
perintah Kyuhyun. Soo Ae hanya mengangguk dan kembali Kyuhyun mengusap kepala
Soo Ae.
Soo Ae duduk di atas keranjang belanjaan sementara
Kyuhyun yang berdiri di belakangnya mendorong keranjang tersebut mengitari
seluruh pelosok Supermarket.
“Spaghetti, Cornet, Keju,” kata Soo Ae sambil membaca
secarik kertas digenggamannya. Segera setelah Soo Ae menyebutkan beberapa
bahan, Kyuhyun berlari cepat mengambil bahan yang dimaksud tersebut. “Selanjutnya, Saus,” lanjut Soo Ae. Kyuhyun
kembali bergegas mengambil setiap bahan yang diucapkan oleh Soo Ae. Melihat
tingkah Kyuhyun yang lucu, Soo Ae pun tertawa. Tentu hal ini juga membuat
Kyuhyun senang.
*******
Kyuhyun dan Soo Ae tiba di rumah Soo Ae dengan membawa
banyak barang dikantung belanjaan meraka. Keduanya segera menuju dapur dan
Kyuhyun langsung mengambil sebuah celemek dan mengenakannya. Soo Ae kembali
tertawa.
“Ya! Apa yang kau tertawakan? Apakah diriku?” tanya
Kyuhyun. “Aniya,” jawab Soo Ae sambil menahan tawanya. “Ya! Choi Soo Ae.
Lihatlah keahlianku hari ini,” kata Kyuhyun tegas. Kyuhyun segera mengambil
semua bahan-bahan yang telah dibeli dari kantung belanjaanya. Ia mulai memotong
bawang bombay dengan cukup baik. Sementara Soo Ae masih menontonnya dari
belakang.
“Cho Kyuhyun! Apa perlu kubantu?” tanya Soo Ae.
“Tidak perlu. Kau duduk manis saja sana,” kata Kyuhyun
dengan kedua matanya yang masih fokus dengan bawang bombay. “Arasseo,” jawab
Soo Ae.
Kelihatannya Soo Ae nampak bosan. Berkali-kali ia
mengganggu Kyuhyun hingga spatula milik Kyuhyun terjatuh. Soo Ae panik dan
takut jika Kyuhyun akan marah. Tapi jauh dari perkiraannya, Kyuhyun malah
tertawa kemudian meletakkan ujung jari telunjuknya ke pipi Soo Ae. Rupanya jari
Kyuhyun tadi terdapat mentega. Sontak saja pipi Soo Ae tertempel mentega. Soo
Ae pun membalas dengan melempar sebuah bawang bombay. Namun Kyuhyun dapat
menangkapnya bak pemain softball handal. Akhirnya mereka berdua pun asyik
becanda hingga membuat dapur menjadi kacau.
*********
Kyuhyun POV
Semuanya nampak berjalan dengan lancar. Sejauh ini sama
sekali tak nampak satupun masalah. Aku senang karena hari ini dapat membuat Soo
Ae tersenyum. Kupandangi terus menerus wajah satu-satunya yeoja yang
mengisi hatiku. Terus kupandangi senyum yang mengembang dibibir kecilnya. Akan
terus kupastikan bahwa ia akan tetap baik-baik saja. Aku benar-benar tak pandai
dalam hal romantisme dengan seorang yeoja. Jadi, kuharap Soo Ae cukup
senang dengan apa yang aku lakukan. Aku mencintainya. Hanya saja aku tak dapat
menunjukkan padanya. Karena aku tidak tahu bagaimana cara mencintai.
Author POV
Kyuhyun dan Soo Ae sudah berada di meja makan dengan
semangkuk besar Spaghetti.
“Jjang! Silahkan menikmati hidangan istimewa dari Chef
Cho Kyuhyun,” ucap Kyuhyun bangga.
“Mwo?” ledek Soo Ae.
“Makanlah! Kau pasti akan suka,”
Mereka berdua makan satu mangkuk spaghetti bersama saling
berhadapan. Keduanya makan dengan lahapnya. Tak jarang, aksi saling menggoda
satu sama lain terjadi diantara keduanya. Melihat pipi Soo Ae yang penuh dengan
saus membuat Kyuhyun tertawa terbahak-bahak.
“Wae?” tanya Soo Ae heran. Kyuhyun yang masih
tergelak menjawab,”Pipimu itu,” Kyuhyun menunjukkan jari telunjuknya ke arah
wajah Soo Ae. “Kau lucu sekali. Benar-benar nampak seperti badut,” ledek
Kyuhyun. Soo Ae cemberut sebentar, kemudian ia tersenyum setelah melihat wajah
Kyuhyun yang juga berantakan karena saus. “Kau juga seperti badut,” ledek Soo
Ae. “Mwo?” ucap Kyuhyun seolah tak percaya. Ia segera memegang pipinya
untuk memastikan. Ia pun kembali tertawa setelah mendapati kebenarannya.
Kyuhyun dan Soo Ae kembali tertawa. Keduanya larut dalam romantisme
yang tercipta.
********
Kyuhyun POV
Malam ini untuk pertama kalinya aku sangat takut
memajamkan kedua mataku. Aku sangat takut menghadapi tidurku. Aku sangat takut
jika kebahagiaan hari ini menghilang. Aku takut jika kau menghilang. Aku takut
jika disaat aku menyadari bahwa aku mulai tahu bagaimana cara mencintai, namun
kau sudah tak ada di sampingku lagi.
Author POV
Kyuhyun nampak gelisah. Ia terus saja mondar-mandir di
kamarnya. Berkali-kali ia menatap tajam kalender yang menunjukkan tanggal 28
Nobember. Pikirannya kacau hingga ia mengacak rambutnya frustasi. Ia meraih
ponsel yang berada di saku jaketnya dan berniat menghubungi seseorang, namun
niatnya terurung. Ia malah membuka pesan dan mulai mengetikkan sebuah pesan.
Segera ia letakkan ponselnya di kasur setelah ia selesai mengirim pesan
tersebut. Kemudian ia mencoba merebahkan tubuhnya di kasur dan perlahan
memejamkan kedua matanya. Namun nampaknya ia belum juga dapat tertidur.
********
Soo Ae yang baru saja terbangun dari tidurnya segera
meraih ponselnya. Ia sangat terkejut melihat pemberitahuan ada sebauh pesan
dari Kyuhyun. Segera ia buka pesan tersebut yang berisi, ‘Kau sudah tidur?
Tidurlah yang nyenyak. Besok pagi aku akan menjemputmu,’ Soo Ae langsung
tersenyum senang. Segera ia singkirkan selimutnya dan pergi menuju kamar mandi.
**********
Kyuhyun tiba di rumah Soo Ae. Soo Ae nampak terlihat
cantik dengan gaun biru muda selutut dan rambutnya yang terurai. Namun
nampaknya Kyuhyun tak begitu senang dengan penampilan Soo Ae. Ketegangan mulai
terasa. Dadanya terasa sesak. Ditambah saat ia melihat Soo Ae yang begitu
cantik dengan penampilannya.
“Wae?” tanya Soo Ae yang nampaknya menyadari
keanehan sikap Kyuhyun.
Kyuhyun POV
ASTAGA! Apa yang harus kulakukan? Melihatnya yang begitu
amat cantik dengan penampilan seperti itu harusnya aku senang. Tapi, bagaimana
bisa aku senang, bahkan untuk tenang pun aku tak sanggup. Tubuhku gemetar,
dadaku sesak dan mataku begitu perih. Gambaran mengerikan dari mimpiku kemarin
tiba-tiba saja berputar kembali diotakku. Aku takut. Benar-benar takut.
“Wae?” pertanyaan Soo Ae sontak hampir saja
meruntuhkan pertahananku. Aku berusaha bersikap tenang di hadapannya. Kucoba
meraih tangannya dan kugenggam erat jari jemarinya yang begitu hangat. Perlahan
ketenanganku mulai kembali.
“Hari ini kita mau kemana?” tanya Soo Ae padaku yang
sibuk dengan jalan. “Aku akan mengajakmu ke sebuah tempat yang kau suka,”
jawabku. Sungguh aku benar-benar tak sanggup menatapnya saat ini. Entah mengapa
hatiku selalu saja terasa sakit jika melihat dirinya saat ini. “Wae geurae?”
Soo Ae kembali bertanya. Nampaknya ia mulai menyadari keteganganku. Aku
berusaha tersenyum untuk menenangkan dirinya terlebih menenangkan diriku juga.
“Apa kau sakit?” tanya Soo Ae kembali. Aku benar-benar tak bisa mengabaikannya.
Aku coba sekuat tenaga memulai percakapan diantara kami. Kutolehkan kepalaku
sejenak padanya.
“Na gwaenchanayo,” jawabku. “Soo Ae~yah, kau begitu cantik
hari ini,” lanjutku. “Gomawoyo,” Soo Ae tersenyum kecil. “Aku sangat
menyukai penampilanmu hari ini,” lanjutku. Soo Ae kembali tersenyum. Sungguh
sangat amat menyenangkan melihat senyuman yang terpancar darinya.
Akhirnya kami sampai di taman bermain. Aku ingat betul kalau Soo Ae sangat
menyukai tempat ini, terlebih dengan ayunan yang berada di hadapanku ini.
“Wah! Rasanya sudah lama sekali aku tak mengunjungi tempat ini,” ucap Soo
Ae senang. Kemudian ia segera beranjak menuju sebuah ayunan berwarna biru dan
duduk di atasnya. Aku mengikutinya dan duduk di ayunan tepat di sebelanya. Soo
Ae mulai berayun kecil sambil mengangkat kepalanya menghadap langit. “Langitnya
begitu cerah secerah hatiku saat ini,” desahnya. Ia menatap ke arahku dan
membuatku salah tingkah.
DEG!
Kalian tahu berapa laju maksimal sebuah pesawat jet yang baru saja diisi
full tanki bahan bakarnya? Cepat bukan? Hmmm... Aku rasa begitu. Dan mngkin
seperti itulah gambaran frekuensi detak jantungku saat ini. Saat dimana Soo Ae
menatapku dengan mata berbinarnya. Wajahnya begitu menggemaskan. Tiba-tiba saja
hasratku begitu menggebu untuk memeluknya. Eottokhajyo? Nan eottokhajyo? Tenanglah
Cho Kyuhyun!
“Wae geurae? Nampaknya kau benar-benar sakit hari ini,” kata Soo Ae
yang langsung membuyarkan lamunanku. Ia menempelkan punggung tangannya
dikeningku untuk memastikan suhu tubuhku. Omo! Sebenarnya apa yang kau lakukan
Choi Soo Ae? Kau hampir membuatku berhenti bernapas. Astaga! Apa yang
sebenarnya aku pikirkan? Sudah cukup! Seketika kutarik tubuhnya ke dalam
dekapanku dengan mengabaikan semua rasa maluku.
“Kyuhyun~ah,”
“Diamlah!” sergahku segera memotong ucapannya. “Kumohon, sebentar saja
tetaplah seperti ini,” ucapku lembut.
Geuddaen mollatjyo
I didn't know then
(Aku tak tahu itu)
Saranghaneun buhbeul mollasuh
Because I didn't know how to love
(Karena aku tak tahu bagaimana caranya mencintai)
Geudael honja namgyuh dwuhtneyo
I came to leave you alone
(Aku datang untuk meninggalkanmu sendiri)
Mianhadan maljocha usaekhage boyuh
Even saying sorry seems awkward
(Bahkan mengatakan maaf pun terasa canggung)
Geujuh moreun chuk jinachyutnah bwayo
So I've passed you by again, pretending not to know
(Jadi aku meninggalkanmu lagi, berpura-pura tidak tahu)
Author POV
Kyuhyun mengajak Soo Ae ke taman yang banyak sekali terdapat bunga lili,
bunga kesukaan Soo Ae. Mereka berdiri di tengah hamparan bunga yang tertiup
angin. Soo Ae tak henti mencium bunga-bunga di sekelilingnya. Kyuhyun hanya
memandanginya sambil tersenyum nanar. Entah apa yang tengah berada dibenaknya.
“Kyuhyun~ah,aku benar-benar senang hari ini. Kau tahu kenapa? Itu
karena kau,” teriak Soo Ae sambil tersenyum kepada Kyuhyun. Kyuhyun menghampiri
yeoja itu. Ia mendekat pada Soo Ae. Sangat dekat. Kemudian ia menyelipkan bunga
lili ditelinga Soo Ae. Soo Ae tersipu memandangi Kyuhyun. Perlahan Kyuhyun
meraih kepala Soo Ae dengan kedua tangannya dan jarak antara wajah mereka
semakin menyempit. Kyuhyun mendaratkan kecupan lembut dibibir Soo Ae. Soo Ae
hanya dapat melongo tak berdaya.
Kyuhyun POV
Akhirnya kuberanikan diri untuk mengajak Soo Ae ke tempat ini. Tempat
favorit Soo Ae yang kini menjadi tempat menakutkan bagiku. Namun untuk
menyenangkannya aku berusaha mengusir rasa takutku. Jelas sekali terlihat oleh
mataku betapa Soo Ae sangat amat bahagia. Aku benar-benar tak ingin kehilangan
moment ini. Rasanya aku benar-benar telah mengetahui bagaimana cara mencintai.
Mencoba membuka diri untuk orang yang aku cintai, adalah hal sangat
menyenangkan.
“Kyuhyun~ah,aku benar-benar senang hari ini. Kau tahu kenapa? Itu
karena kau,” teriak Soo Ae sambil tersenyum kepadaku. Rasanya ada suatu
kekuatan lain yang begitu kuat dari dalam hatiku. Kuhampiri yeoja itu.
Kupandangi baik-baik wajahnya yang begitu cantik. Kucoba menyelipka bunga lili
ditelinga kanannya. Terasa semakin sempurna kecantikan yeoja yang sangat
berarti bagiku. Melihatnya terdiam memandangiku membuat hasratku semakin kuat.
Sekali lagi dengan mengabaikan perasaan malu, kuraih kepalanya dengan kedua
tanganku dan kudekatkan wajahku tepat kewajahnya. Aku benar-benar menyadari
bahwa aku sangat mencintainya. Perlahan kukecup bibirnya lembut. Soo Ae
memejamkan matanya begitu juga denganku. Saat ini, hatiku benar-benar terasa
hangat.
*********
Aku menghentikan mobilku tepat di depan rumah Soo Ae. Saat Soo Ae
melepaskan seat belt-nya, kucoba membantunya. “Gomawo,” ucapnya
pelan. Saat ia hendak beranjak ke dalam rumahnya, kucoba mencegahnya.”Chamkanman,”
pintaku. Ia menoleh padaku. “Tolong jangan keluar rumah hari ini, jika kau
hendak pergi, hubungi aku terlebih dahulu,” kataku. “Wae” tanyanya
heran. “Jebalyo,” pintaku. Soo Ae mengangguk dan melanjutkan langkahnya
menuju rumah.
Kekhawatiran itu akhirnya menghilang. Ku rebahkan tubuhku disofa. Mengingat
apa yang telah terjadi hari ini membuatku tersenyum sendiri. Aku benar-benar
sangat bahagia dapat memiliki cinta seperti ini.
Author POV
Soo Ae nampak panik. Berkali-kali ia periksa tasnya bahkan kamarnya pun
sudah sangat berantakan. Sepertinya ia tengah mencari sesuatu. “Ah! Dimana
kalungku?” keluhnya. “Aku tidak boleh menghilangkannya,” lanjut Soo Ae.
Ia berlari keluar. Ia menaiki sebuah taksi dengan rambut yang sudah
berantakan. Akhirnya ia tiba di taman bermain tempat dimana ia dan Kyuhyun
kunjungi tadi. Ia berusaha mengitari taman tersebut. Namun ia tak kunjung
menemukan kalung yang ia cari. Akhirnya ia berlari ke taman bunga yang tidak
jauh dari tempatnya sekarang berada. Ia terus menerus mencari kalungnya di
tengah hamparan bungan lili. Hampir saja ia menangis karena putus asa. Hari
sudah mulai gelap dan nampaknya cuaca
tidak bersahabat dengannya. Seketika hujan turun dan membuat Soo Ae basah kuyup
seketika. Ia mencoba berteduh di sebuah halte.
*******
Kyuhyun meraih ponselnya dan mencoba menghubungi Soo Ae. Perasaannya
benar-benar tak karuan saat ini. Ia selalu saja teringat akan Soo Ae.
“Eodiseo?” tanya Kyuhyun. Wajahnya berubah penik seketika setelah
mendengar jawaban dari Soo Ae. Diliriknya jam di dinding yang menunjukkan waktu
tepat pukul 6. Kemudian ia melirik kalender yang menunjukkan tanggal 28
November. Kedua matanya langsung membulat. “Kau! Sudah kukatakan jangan keluar
hari ini. Kau bisakan menghubungiku terlebih dahulu?” cecar Kyuhyun khawatir.
Ia segera meraih jaketnya kemudian melaju dengan mobilnya.
Kyuhyun benar-benar kacau. Kekhawatiran yang amat mendalam tengah
meliputinya. Berkali-kali ia mengacak rambutnya dan berteriak kesal. Ia
melajukan mobilnya dengan kecepatan kencang menerobos hujan. Matanya mulai
menggenang air. Berkali-kali ia coba untuk menahan genangan itu untuk tidak
tumpah. Berkali-kali pula air itu menetes. Wajahnya memerah. Malang sekali
baginya, karena jalanan pada hari ini benar-benar tek bersahabat. Mobilnya tak
dapat melaju karena macet panjang. Tanpa membuang waktu, ia segera keluar dari
mobilnya dan berlari menerobos hujan. Dalam pikirannya hanya Soo Ae yang ia
khawatirkan. Akhirnya ia tiba di taman tempat Soo Ae berada. Namun ia belum
menemukan Soo Ae.
Soo Ae akhirnya melihat sebuah sinar yang berasal dari kalungnya dari
seberang jalan. Tanpa membuang waktu ia segera menyeberang jalan dengan
semangat. Namun kakinya terpeleset karena jalan yang licin. Ia terjatuh di
tengah jalan. Saat ia hendak kembali berdiri, sebuah mobil tak jauh dari
hadapannya melaju kearahnya. Ia berteriak dan tubuhnya terjatuh. Tubuhnya
terdorong ke pinggir jalan. Namun Soo Ae masih baik-baik saja. Rupanya Kyuhyun
yang tadi telah mendorong tubuhnya. Dan itu artinya tubuh Kyuhyun yang
terhantam mobil tersebut. Soo Ae berteriak histeris. Ia berlari ke arah kyuhyun
yang tergeletak di jalan dengan darah segar yang mengalir. Sementara mobil yang
menabraknya melaju kencang.
“Kyuhyun~ah!” teriak Soo Ae. Ia terus saja menangis mendekap tubuh
Kyuhyun yang sudah lemah tak berdaya.
Kyuhyun POV
Akhirnya aku melihatnya. Aku melihat Soo Ae. Ia yang berdiri di halte
tengah menungguku. Aku segera menghampirinya. Namun tiba-tiba saja Soo Ae
beranjak ke seberang jalan. Entah apa yang hendak ia lakukan. Dan.. astaga! Ia
terjatuh. aku berlari sekencang mungkin. Kuteriakkan namanya. Sebuah cahaya
terang menyilaukan mataku. Mobil. Sebuah mobil tepat di hadapan Soo Ae. Aku
terus berlari. Akhirnya aku dapat meraih tubuhnya. Segera saja kudorong
tubuhnya sekuat mungkin. Dan... Bruukkkkkk!!!!
************
Soo Ae terus menangis saat ia
melihat sebuah video yang dibuat oleh Kyuhyun untuknya. Nampak Kyuhyun yang
tengah duduk dengan sebuah gitar kesayangannya. Tatap matanya nampak sendu. Kyuhyun
tersenyum seolah tahu bahwa Soo Ae pasti menontonnya.
Soo Ae~yah, apakah kau akan meninggalkanku? Tinggalkanlah aku jika
kau muak padaku. Tapi jangan kau pernah pergi dari dunia ini. Aku bukanlah pria
yang baik untukmu. Aku sama sekali tak bisa memperlakukanmu dengan baik. Itu karena
aku terlalu bodoh. Aku tak tahu bagaimana mencintaimu. Segala tindakanku selalu
berujung pada luka dihatimu. Segala perlakuanku selalu berujung pada airmata
dipipimu. Maka dari itu aku berusaha menjauh darimu. Aku ingin kau bertemu
dengan pria lain yang lebih baik dariku. Tapi rupanya hatiku masih sangat
egois. Aku tidak bisa melepaskanmu. Mianhae Soo Ae. Aku mencintaimu kemarin,
hari ini, esok bahkan seterusnya akan selalu begitu.
Kemudian Kyuhyun mulai memainkan
jarinya pada senar gitar dan mulai menyanyikan sebuah lagu. Lagu yang sangat
sukses membuat Soo Ae bersimbah airmata.
FT. Island – Because I don’t know
how to love
Saranghaneun geudaega nareul ddunaganeyo
The you I love, is leaving me
(Kamu yang aku cinta, pergi meninggalkanku)
Hanmadi byunmyungdo mothaetneunde
Though I haven't yet said a word in my defense
(Meskipun kau belum mengatakan sepatah kata pembelaanku)
Saranghaneun geudaega haengbokhago shipdago
The you I love, says she wants to be happy
(Kamu yang aku cinta, mengatakan dia ingin bahagia)
Hanmadi aewonjocha mothaetneyo
I haven't been able to say a word in pleading
(Aku belum bisa mengatakan sepatah kata pun dalam
pembelaanku)
Unjena seulpeun pyojunge geudael
Always, looking at your sad expression
(Selalu, melihat wajah sedihmu)
Babbeudan pinggyero wemyunhaetdun
I neglected you under the pretense of being busy
(Aku mengabaikanmu dengan alasan sibuk)
Hanshimhan baboyuseuni-ggah
Because I was a wretched fool
(Karena aku seorang yang bodoh dan menyedihkan)
Geuddaen mollatjyo
I didn't know then
(Aku tak tahu itu)
Saranghaneun buhbeul mollasuh
Because I didn't know how to love
(Karena aku tak tahu bagaimana caranya mencintai)
Ddahddeut-hage anajool jool mollasuh
Because I didn't know how to hold you warmly
(Karena aku tak tahu bagaimana caranya memelukmu dengan
hangat)
Yurin gaseum gaseume
That a soft heart
(Itu hati yang lembut)
Moonujyuh naerineungul moreugo
Would collapse and fall, I didn't know
(Yang akan runtuh dan jatuh, aku tak tahu)
Mooshimhi balgureumeul dohllyutjyo
And without thinking, I turned away from you
(Dan tanpa berpikir, aku berpaling darimu)
Geuddaen mollatjyo
I didn't know then
(Aku tak tahu itu)
Saranghaneun buhbeul mollasuh
Because I didn't know how to love
(Karena aku tak tahu bagaimana caranya mencintai)
Geudael honja namgyuh dwuhtneyo
I came to leave you alone
(Aku datang untuk meninggalkanmu sendiri)
Mianhadan maljocha usaekhage boyuh
Even saying sorry seems awkward
(Bahkan mengatakan maaf pun terasa canggung)
Geujuh moreun chuk jinachyutnah bwayo
So I've passed you by again, pretending not to know
(Jadi aku meninggalkanmu lagi, berpura-pura tidak tahu)
Soo Ae POV
Setahun. Sudah setahun kau tak menemaniku di tempat ini. Setahun pula aku
merindukanmu. Kapan kau akan membuka matamu? Kumohon kembalilah. Tak apa jika
kau kembali seperti Cho Kyuhyun yang dingin. Tidak perlu menjadai Cho Kyuhyun
yang romantis. Asal kau kembali. Semuanya tak apa.
Menyusuri taman ini mambuatku bahagia juga sedih. Disini kau tertawa dan
disini kau terdiam. Kembalilah Cho Kyuhyun.
Author POV
Seorang namja berjalan di tengah hamparan bunga. Ia berjalan perlahan
menghampiri seorang yeoja yang berdiri membelakanginya. Sesampainya ia tepat di
belakang yeoja itu, segera ia dekap tubuh yeoja itu. Nampaknya yeoja itu sangat
terkejut. Ia berusaha membalikkan
tubuhnya namun tak mampu karena dekapan namja di belakangnya begitu
kuat. “Kumohon, sebentar saja tetaplah seperti ini,” ucap namja itu lembut.
“Kyuhyun~ah” panggil yeoja itu. Akhirnya namja itu melepaskan dekapannya
dan menatap wajah yeoja di hadapannya. Yeoja itu menangis terisak. “Uljima,”
ucap namja itu. “Aku sangat takut jika kau tak kembali. Setelah melihatmu
terbaring koma. Aku benar-benar takut,” isak yeoja itu. Namja itu mengusap
airmata yeoja itu dengan lembut. “Aku akan tetap di sisimu mulai sekarang. Nan
neol saranghae. Aku sangat ingin sekali mencintaimu dan hidup denganmu,” namja
itu mendaratkan bibirnya di atas bibir mungil yeoja itu. Angin yang bertiup
seolah menggambarkan betapa sejuk perasaan meraka saat ini.
#THE END...
Gomawo for reading, ne
0 komentar:
Posting Komentar